Hari ini kayaknya udah nggak ada lagi tuh bioskop yang bangunannya berdiri sendiri. Biasanya bioskop sekarang jadi bagian dari mall atau pusat perbelanjaan.
Bandung jaman dulu itu beda cerita. Ada puluhan bioskop yang bangunannya berdiri sendiri. Jenisnya juga macam-macam, dari yang wah sampai yang ala kadarnya, bahkan ada yang cuma misbar (nonton di tempat terbuka, gerimis dikit langsung bubar).
Sejarah Bioskop dan Sinema di Bandung Tempo Dulu
Sinema sudah masuk Batavia sejak 1900, tapi Bandung harus nunggu tujuh tahun lebih lama buat bisa nikmatin hiburan ini. Dua bioskop pertama, Oranje Electro Bioscope dan De Crown, ada di Alun-alun. Waktu itu gedungnya belum permanen, cuma pakai tenda besar dan alasnya tikar. Filmnya juga masih bisu, jadi ada musik pengiring dari orgel yang dimainin langsung.
Baru di tahun 1908, Bandung punya bioskop permanen dan elit bernama Elita Biograph. Lokasinya di timur Alun-alun, bekas gudang. Awalnya gedungnya sederhana dan jadi bagian dari sebuah kompleks hiburan yang dulu disebut roemah komedie.
Sekitar tahun 1910, di kawasan Braga (persimpangan Jl. Braga dan Jl. Kejaksaan sekarang) hadir bioskop keren lain, Helios. Bioskop ini punya pengusaha bernama Th. Vogelpoel, makanya kadang bioskop ini disebut juga Bioskop Vogelpoel. Gedungnya nanti dipakai jadi kantor oleh pengusaha bioskop lain, J.F.W. de Kort.
Ngomong-ngomong, bioskop jaman dulu punya sistem kelas buat penontonnya. Namanya balkon, loge, dan stales (yang nantinya jadi Kelas 1, 2, dan 3). Sayangnya, dulu juga ada pemisahan antara penonton orang Eropa dan pribumi. Kadang, penonton pribumi cuma boleh nonton dari belakang layar, jadi filmnya keliatan terbalik.
Bioskop-bioskop utama biasanya berkumpul di pusat kota, terutama sekitar Alun-alun. Bioskop Elita punya taman hiburan di sebelah selatannya yang bernama Varia. Di tahun 60-an, Varia ini berubah jadi Bioskop Nusantara. Ada juga Bioskop Oriental di ujung selatan, dan di belakang Kantor Pos Besar Banceuy ada Bioskop Deca.









Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah sebelum komentar dilarang. Jika kolom komentar enggak muncul, hapus cache browser atau gunakan versi web.