Yesterday wo Utatte dan Para Masokis Emosional

Menjadi cermin bagi banyak penonton, Yesterday wo Utatte akan dengan mudah dikagumi, sekaligus dibenci.
yesterday wo utatte anime spring 2020

Para masokis adalah ahlinya menyakiti diri. Meski dimulai dan tetap terhubung sepenuhnya dengan seks, masokisme sama kuatnya di ranah emosional. Ketakmampuan untuk keluar dari perasaan muram menandai masokisme ini. Mungkin ada lebih banyak masokis emosional ketimbang yang seksual, dan bisa jadi kita tak menyadari kecenderungan ini.

Selalu ada orang yang doyan makan sesuatu yang pedas, berkeringat deras dan tampak menderita tapi mengklaim kalau dia justru menikmatinya. Sambal hot jeletot bukan satu-satunya cara orang untuk menikmati sesuatu yang menyiksa diri, banyak orang suka menonton film sedih, mendengarkan musik murung atau menaiki roller coaster yang bikin jantung copot. Ini berlaku juga ketika berhubungan dengan yang lain, apalagi dalam asmara.


Foto: singyesterday.com


Yesterday wo Utatte, anime 12 episode yang tayang di musim Semi 2020 ini, memotret para masokis emosional itu. Mengikuti empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan, yang berusaha menjalani kehidupan terbaik mereka melalui kesulitan dan kekacauan. Di sebuah daerah sekitar dekat Shinjuku, kesalahpahaman kecil menyebabkan komplikasi besar, dan berbagai perasaan mereka menjadi terjerat.

Baca artikel lengkapnya di Yesterday wo Utatte dan Para Masokis Emosional.

Pekerja teks komersial, juga mengulik desain visual dan videografi. Pop culture nerd dan otaku dengan kearifan lokal

14 komentar

  1. Grafiknya bagus e! Kayaknya film satu ini cocok juga buat salah satu kawan saya. Mau nonton ah. :P
    1. Visualnya emang sekelas film, detil banget latarnya. Slice of life mantap untuk para masokis emosional.
  2. Enggak tahu kenapa saya kurang suka film2 jepang dan anime hehe. Pernah dulu dipaksa teman saya yang suka anime buat nonton, kalau gak salah judulnya Kimi no nawa, setelah selesai nonton saya bengong karena saya nggak ngerti, jadi dariapada menjadi masokis emosional yang memaksakan diri menyukai sesuatu, mending saya jujur saja saya nggak suka filmnya haha.
    1. Iya ga usah dipaksain. Tapi blog ini tampaknya bakal sering bahas jejepangan, khususnya anime. Justru hidupku berasa hampa tanpa anime.
  3. gw juga suka nonton anime, cuma kebanyakan yang gw tonton anime yang lagi hits aja, kayak misal one piece, shingeki, kalo yang romatis jarang karna gak ada rekomendasi, nah disini gw menemukan sebuah rkomendasi :D.. terakhir anime roman yg gw tonton adalah anohana :D
    1. Saya juga ngikutin One Piece sama Shingeki no Kyoujin, tapi baca manganya.
      Kalau nonton lebih ke yg satu season tamat, ya kayak Anohana itu. Masih sedih itu inget si Menma.
  4. Kalau anime ini saya gak ngikutin, lebih ngikutin anime shonen kayak Kimetsu no yaiba, Hakyuu! atau AOT. Tapi boleh nih juga ditonton, tuk menambah galeri saya :)
  5. sangat RARE, sebuah adaptasi yang sangat apik apalagi selipan selipan animasi realitisnya, tapi menurut saya hubungan antar karakter masih cupu kalo dibanding gendre josei.
    1. Iya chemistry karakternya kurang, apalagi buat konklusinya. Sebenernya kalau versi manga lumayan enak, di anime banyak yg diskip.
  6. Review nya keren! Ahah. Setuju banget sih. Aku aja heran kenapa nonton anime ini. Aku benci sekaligus suka sama ni anime. Aneh, sih. Aku benci Uozumi karena mirip diri sendiri. Bhah. Anehnya, meskipun aku kesel tetep aku tonton sampe ending. Ajaib emang.
    1. Selamat bergabung bersama para masokis emosional berarti. Uozumi ini emang relatable banget, tinggal nunggu Haru yg ga dateng2 haha.
  7. entah kenapa baca tulisan bang arif saya jadi lebih mengerti jalan cerita anime nya. tros jadi lebih paham character rikuo uozumi. tros dapat wawasan baru mengenai masokis emosional. yang tidak menyakiti secara fisik melainkan secara emosional. yang suka menyakiti diri sendiri ato disakiti dengan menonton anime ini. kakakaka.. semangat tros bang arif.. padahal baru baca udah suka tulisan nya.. keep up the good work.. saya nantikan anime selanjutnya..
    1. Terima kasih sudah membaca, sekaligus udah nyemangatin dan muji saya hehe. Tentu saja selama anime masih eksis di dunia, saya akan menontonnya, dan kalau sempet dan ga lagi males akan terus menuliskannya. Arigatou, Shalman!
  8. Suka nonton sampe episode 11 aja sih, soalnya endingnya jelek :(
Berkomentarlah sebelum komentar dilarang. Jika kolom komentar enggak muncul, hapus cache browser atau gunakan versi web.
Posting Komentar
© Kearipan. All rights reserved. Developed by Jago Desain