Comiket adalah pesta terbesar dan paling legendaris bagi para pecinta manga, anime, dan budaya pop Jepang. Jika dunia otaku punya ibadah haji, tempatnya di Tokyo Big Sight, dua kali setahun.
Comiket dan Doujinshi
Comic Market (Comiket) pertama digelar pada Desember 1975. Saat itu, belum ada media sosial. Para penggemar manga hanya bisa berinteraksi lewat halaman pembaca di majalah. Tiga orang pendirinya ingin membuat forum pertemuan fisik untuk orang-orang sehaluan ini.
"Kami menyewa sebuah ruangan di gedung serba guna di Tokyo, mengadakan pameran dan penjualan, dan 700 orang datang dari seluruh Jepang," kenang Koichi Ichikawa, salah satu ketua panitia Comiket.
![]() |
| Tahun-tahun awal Comiket saat masih jadi event kecil. Foto: Comic Market Preparatory Committee. |
Dari acara sederhana itu, Comiket tumbuh pesat. Tahun 80-an, demam anime meledak. Doujinshi dari serial seperti Captain Tsubasa membanjiri pasar, menarik banyak fans perempuan dan cosplayer pertama mulai bermunculan. Popularitas Comiket meroket. Tahun 90-an, peserta rutin mencapai 200.000, hingga akhirnya memecahkan angka 400.000.
![]() |
| Para cosplayer di Tokyo International Trade Fair pada tahun 1990 sedang memainkan Hana Ichi Monme. Foto: Foto: Comic Market Preparatory Committee. |
Sebelum menyelami Comiket, kita perlu kenal dengan bintang utamanya: doujinshi.
Secara harfiah artinya "terbitan sehaluan", doujinshi adalah karya (biasanya manga, ilustrasi, atau novel ringan) yang diterbitkan secara mandiri oleh para kreator, baik individu maupun kelompok yang biasa disebut circle.
Inilah ruang bermain yang bebas. Di sini, fans bisa mengeksplorasi dari seri favorit mereka. Misalnya, apa yang terjadi jika karakter A akhirnya jadian dengan karakter B? Atau mengarang cerita sampingan yang tak pernah diungkap di kanon asli.
Tak hanya fan-fiction, banyak juga karya orisinal yang lahir dari sini. Doujinshi adalah manifestasi murni dari hasrat dan kreativitas fans, yang seringkali justru menjadi batu loncatan bagi mangaka profesional.
Banyak nama besar seperti CLAMP atau Type-Moon berawal dari sini.
Comiket yang Terus Memikat
Datang ke Comiket bukan sekadar belanja. Ini adalah ritual ketahanan fisik dan strategi.
Antrean dimulai dari pagi buta, bahkan ada yang menginap di sekitar venue. Antrean untuk masuk gedung, antrean untuk masuk ke blok penjualan tertentu, antrean untuk circle populer yang bisa memakan waktu berjam-jam.
Sebelum event, dijual Katalog Comiket setebal buku telepon yang berisi daftar semua circle, peta lokasi booth, dan preview karya. Ini adalah kitab suci untuk merencanakan penyerbuan.
Area khusus di luar gedung yang dipadati ribuan cosplayer dengan kostum rumit. Suasana di sini seperti festival fotografi raksasa.
Tak hanya circle indie, perusahaan game, anime, dan publisher besar juga sering membuka booth untuk mempromosikan produk atau merekrut talenta baru.
Di satu event saja, bisa ada lebih dari 50.000 judul doujinshi berbeda. "Daya tarik Comiket adalah Anda selalu bisa menemukan sesuatu yang Anda sukai," kata Ichikawa.
Comiket kini sudah jadi magnet global. Menurut Naoki Satomi dari tim humas, di event terakhir ada peserta dari setidaknya 75 negara.
"Banyak pengunjung dari luar negeri yang sekarang sangat serius meneliti circle dan pengarang idola mereka sebelum datang, bukan sekadar jalan-jalan," ujarnya.
Bahkan panitia memiliki Departemen Internasional khusus untuk menangani inquiries dari luar. Meski untuk membuka booth masih terbatas bagi yang memiliki alamat di Jepang, banyak circle dari Korea, Taiwan, China, dan Barat yang membuat doujinshi dalam bahasa Jepang.
Yang menakjubkan, event sebesar ini masih dijalankan oleh relawan, seperti awal berdirinya. Panitia inti dibantu oleh sekitar 3.000 staf relawan dan publik yang membantu sebelum dan sesudah acara.
Dari 700 orang di sebuah ruangan kecil, menjadi ritual raksasa dengan hampir sejuta jiwa, Comiket membuktikan bahwa hasrat kreatif dan semangat komunitas adalah kekuatan yang tak terbendung.
Seperti kata panitia: "Comiket diadakan dalam cuaca panas maupun dingin. Semoga semua orang mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari panas dan dingin serta berpartisipasi dengan aman dan bahagia."



