11 Februari 1963. Di tengah musim dingin paling dingin sepanjang seratus tahun di London, Sylvia Plath mati. Mematikan diri, tepatnya. The Bell Jar, novelnya yang rilis bulan sebelumnya, enggak terlalu dapat sambutan bagus. Di lain pihak, suaminya Ted Hughes yang seorang penyair makin terkenal di kancah dunia sastra dan berencana mengajak wanita simpanannya untuk liburan di Spanyol, sementara Sylvia harus merawat anak-anak mereka dalam flat yang begitu dingin. Sylvia ditemukan tewas setelah memasukan kepalanya ke dalam oven, dengan gas dihidupkan. Para profesional di bidang kejiwaan masih berdebat soal diagnosis spesifik. Bipolar atau manik-depresif adalah dugaan paling banyak. Ada yang menyebut tindak bunuh dirinya lebih karena PMS yang parah. Terlepas dari label apapun, sang penyair ini sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri sebelum akhirnya berhasil di usia tiga puluh tadi. Sepanjang hidupnya, ia punya perilaku sembrono dan enggak rasional dan perlu antidepresan unt...
Jurnal seorang otaku berbagi seputar pop culture, psikologi dan tekno.