Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Bagaimana Rasanya Jadi Ernest Hemingway?

Debu hasil pertengkaran dahsyat itu telah lama lenyap, dan orang bertanya-tanya apa yang diributkan itu. Dia menerbangkan dirinya ke Paris pada 1920-an, yang merupakan tempat yang tepat saat itu. Dia dengan cerdik mengaitkan diri pada banyak sastrawan berpengaruh dan kemudian belajar bagaimana menjadi seorang selebriti dengan bergaul bersama para bintang di layar sinema dan corrida, adu banteng. Dia menulis beraneka cerita-cerita pendek bagus dan beragam novel yang melintang dari yang segar dan orisinal sampai biasa-biasa saja hingga sangat buruk — meski The Garden of Eden yang diterbitkan secara anumerta itu sangat bagus, dengan cara yang aneh. Dia memitoskan dirinya sebagai Novelis Besar Amerika, terlepas dari fakta bahwa tak ada satupun novelnya yang berlatar di Amerika (kecuali To Have and Have Not , sebuah karya minor) dan dia bisa dibilang terbaik dalam medium cerpennya. Di kemudian hari, dia terjerembab pada depresi, alkoholisme, paranoia, dan delusi maniak, dan akhirnya bu...