Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Ngaleut Pernik Sepak Bola di Bandung

Di atas lahan militer, sepakbola Bandung bergulir. Perjalanan kami, dari patung sepak bola di persimpangan Jalan Tamblong-Lembong sampai Stadion Siliwangi, melewati jalan-jalan dengan nama beragam pulau di Indonesia: Sumatera, Natuna, Rakata, Jawa, Sumbawa, Bali, Banda, Bawean, Belitung. Di kawasan ini banyak tersebar gedung-gedung milik instansi militer. Penamaan jalan dan penempatan daerah militer di sini memang telah dirancang sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda, sebelum nantinya kawasan militer dipindahkan ke Cimahi. Departemen van Oorlog (Departemen Peperangan), yang sekarang jadi Kodam III Siliwangi, ditempatkan di sini. Karena memakai nama-nama pulau, kawasan ini disebut juga Insulinde atau Archipelago. Konon, pemberian nama-nama pulau yang ada di Nusantara untuk jalan-jalan ini sebagai simbol bahwa pulau-pulau tersebut adalah wilayah yang harus Belanda jaga dan pertahankan. Di kawasan inilah sepak bola Bandung bermula. Alasan kenapa sepak bola bermula di kawasan...

Ketika Bahasa Gaul Masuk KBBI

Foto: Pisit Heng / Unsplash Kamus Besar Bahasa Indonesia sering dijadikan rujukan untuk mengetahui apakah suatu kata sudah sesuai kebakuan atau belum. Namun, coba cek kata "gue" dan "nggak" di KBBI. Ternyata kata-kata gaul itu ada di KBBI.  Berarti kata gaul itu sudah jadi kata baku, ya? Nah, yang perlu diluruskan justru adalah bahwa KBBI bukanlah kamus baku Indonesia. Tak semua kata dalam KBBI merupakan kata yang baku. Jika kita cermati di KBBI daring, misalnya, kita akan menemukan label cak dalam kata-kata gaul tersebut. Label ini kependekan dari cakapan. Ragam bahasa cakapan ini adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara yang sepantaran, lebih muda, atau lebih rendah statusnya atau jika dalam perbincangan yang bersifat santai atau tak resmi.  Ragam bahasa cakapan ini tidak baku. Ada pula beberapa kata lain dengan labek cak di dalam KBBI yang berasal dari bahasa gaul yakni: Alay Artinya anak layangan, atau gaya hidup yang be...

Wisata Ziarah Anime

Foto: Michael Vito Inilah liburan khas bagi Michael Vito, seorang Amerika yang tinggal di Cina: penerbangan dari rumahnya di Shanghai ke Tokyo; kemudian empat kali berganti kereta untuk sampai ke Hida, sebuah kota kecil di prefektur Gifu; dilanjut dengan berjalan kaki 10 menit ke sebuah halte bus. Dia tidak ke sana untuk menanti bus - untungnya, mengingat kota ini mematikan trayek ini tahun sebelumnya. Sebaliknya, halte bus itu adalah tujuannya. Mengapa seseorang pergi ke sebuah halte bus yang sudah tak berfungsi di pedesaan Jepang? Pertanyaan yang lebih baik adalah: Mengapa selusin orang melakukannya? Ketika Vito sampai di sana, ia bergabung dengan kerumunan kecil turis di lokasi yang terlihat sangat biasa. Ini bukan halte bus biasa, tetapi situs adegan dalam film animasi 2016 Kimi no Na wa , dirilis dalam bahasa Inggris sebagai Your Name . Film animasi laris tertinggi di Jepang (melampaui Spirited Away dari Studio Ghibli yang memenangkan Oscar), serta film Jepang laris tert...