Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Workshop Pemetaan Warisan Budaya Curug Dago

Di Curug Dago terdapat warisan cagar budaya yang bernilai namun kurang terkenal. Sebagai jalan untuk mengenalkannya dibutuhkan pemetaan potensi wisata di kawasan tersebut.    

Psikologi Mengagumkan Stasiun Kereta Api Jepang

Penumpang berbaris untuk kereta cepat di peron di Stasiun Tokyo. Yuya Shino / Reuters Ini adalah adegan yang tersaji setiap pagi hari kerja di Tokyo. Pekerja kantoran yang berpakaian jas, anak-anak sekolah, dan pengelana lainnya dengan gagah berani berjalan melalui stasiun kereta api kota yang luas. Bagi pengamat biasa, itu adalah kekacauan; komuter mengemasi bahu-membahu di tengah keributan saat kedatangan dan keberangkatan kereta. Tapi melihat lebih dekat mengungkapkan sesuatu yang lebih di bawah permukaan: Sebuah stasiun mungkin penuh, namun komuter bergerak dengan lancar di sepanjang jalan dan peron. Peron-peron adalah putaran aktivitas yang bising, namun kereta mempertahankan performa tepat waktu yang luar biasa. Memang, ketepatan waktu mengejutkan dari sistem kereta api Jepang kadang-kadang menjadi fokus berita utama internasional — seperti pada 11 Mei, ketika West Japan Railways mengeluarkan permintaan maaf karena salah satu kereta komuternya meninggalkan stasiun 25 detik...

Jelajah Heritage Malang yang Bikin Pantang Pulang

Pusat Kota Malang. Foto: Wikipedia Kota ini berada di dataran tinggi dan dikelilingi pegunungan yang melintang. Kondisi alam inilah yang membuat Malang menjadi kota sejuk bila dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Wilayah Malang yang bentuk geografisnya seperti cekungan ini disebut telah menjadi kawasan pemukiman sejak masa Prasejarah. Sebagai orang Bandung, saya bisa melihat semacam kesamaan kondisi alam Malang ini. Dalam perkembangan berikutnya, Kerajaan Kanjuruhan muncul, yang oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini telah berkembang menjadi Malang. Seperti halnya kebanyakan kota-kota lain di Indonesia, Malang tumbuh menjadi kota modern dan berkembang setelah hadirnya administrasi kolonial Hindia Belanda. Udara yang sejuk, serta pemandangan alam yang indah membuat Malang menjadi kawasan yang menarik minat warga Belanda saat itu. Di masa kolonial, kota yang berada 90 kilometer arah selatan Surabaya i...

Asal Mula Muzan Kibutsuji dalam Kimetsu no Yaiba: Demon Slayer

Muzan Kibutsuji adalah antagonis utama dalam Kimetsu no Yaiba: Demon Slayer . Meski penampilannya sering dijadikan lelucon berkat kemiripannya dengan Michael Jackson, dia sebenarnya adalah musuh yang sangat tangguh bagi semua Demon Slayers Corp. Dikenal sebagai Original Demon, dia adalah yang pertama dari jenisnya, dan dia yang bertanggung jawab untuk mengubah Nezuko menjadi iblis, selain menciptakan setiap iblis yang telah mendatangkan malapetaka pada kehidupan manusia. Bagaimana Muzan Kibutsuji Jadi Raja Iblis? Jauh ke belakang, pada Periode Heian, seorang dokter yang ingin menyelamatkan Muzan Kibutsuji dari kematian karena pada saat itu ia didiagnosis menderita penyakit yang akan membunuhnya sebelum ia berusia dua puluh. Karena frustrasi dan keyakinan bahwa perawatan itu akan sia-sia dan hanya menyebabkan dia lebih menderita, Muzan membunuh dokter itu. Padahal Muzan telah diberi obat "Blue Spider Lily" olehnya. Tak lama setelah itu, Muzan menyadari bahwa per...

Cagar Budaya Indonesia Menangkal Gegar Bahaya

Merancang seminar atau lokakarya soal cagar budaya jadi terlihat gampang, tinggal undang akademisi atau tenaga ahli dan siapkan tempat untuk presentasi. Dibuat pusing ketika Ibu Profesional Bandung meminta Komunitas Aleut merancang cara edukasi soal cagar budaya dan sejarah di Kota Bandung, namun pesertanya bocah-bocah. Karena kebanyakan kami belum berkeluarga, mengurus anak adalah pengalaman tak terbayangkan. Tentu, tidak ada PowerPoint berisi paparan definisi, konsep, peraturan pemerintah atau kajian ilmiah soal cagar budaya. Orang dewasa saja seringnya ngantuk. Jadi yang dibutuhkan adalah taman terbuka, beragam permainan, berbagai sorak dan nyanyian, seni bercerita dan tak lupa foto-foto bangunan cagar budaya yang diedit warna-warni. Acara Fun Literacy Day di Taman Balaikota Bandung (2/11), anak-anak bermain sekaligus diajak berkenalan dengan bangunan cagar budaya. Foto: Komunitas Aleut Dengan maksud bukan untuk membebani, kesadaran akan cagar budaya dan sejarah l...

Chrono Trigger yang Tak Lekang Waktu

Dengan ukuran cuma 4 mb, gim ini bisa jadi wahana eskapisme saya selama duapuluh jam lebih: sebuah petualangan yang dimulai di sebuah desa mungil, yang akhirnya mencakup seluruh sejarah umat manusia ketika tiap era bisa dilompati semau kita — ada pilihan sekitar 14 ending yang bisa kita tempuh. Bermodal medium 2D dan 16-bit, dari animasi, desain antarmuka sampai musiknya, gim ini jelas melewati waktu, dan bahkan untuk hari ini masih terasa magis. Jika Chrono Trigger tak pernah ada di masa lalu dan dirilis untuk pertama kalinya sebagai gim kekinian, bukan Super Nintendo di tahun 1995, ia akan tetap terasa seperti gim anyar yang dibuat dengan indah. Ketika Final Fantasy, Dragon Quest dan Dragon Ball Bersatu Chrono Trigger sukses baik secara komersial maupun kritik pada saat dirilisnya, dan masih sering disebut sebagai salah satu video game terbaik sepanjang masa. Tim pengembangan Chrono Trigger mencakup tiga desainer yang Square juluki “Dream Team”: Hironobu Sakaguchi, penci...

Homo Fictus

Dari lukisan primitif pada dinding gua sampai presentasi PowerPoint, manusia terus dibentuk oleh cerita. Barangkali cerita merupakan kekuatan utama yang koheren dalam kehidupan manusia. Manusia terdiri dari orang-orang yang penuh kepecahan dengan kepribadian, tujuan, dan agenda yang berbeda. Apa lagi yang menghubungkan kita di luar hubungan biologis kekeluargaan selain cerita? Harimau atau ajak lebih cepat dari kita, gajah lebih kuat dari kita, dan kita sebenarnya cuma spesies monyet saat puluhan ribu tahun yang lalu, sama insignifikannya layaknya ubur-ubur atau semut rangrang. Hari ini pun, jika seorang manusia dan seekor simpanse ditempatkan dalam sebuah pulau tak berpenghuni, saya berani bertaruh bahwa si simpanse yang bakal lebih panjang bertahan hidup. Dalam level individu, kita memang kalah. Namun berkat kemampuan bercerita dan berkelompok, manusia bisa mengontrol planet ini. Argumen utama Yuval Noah Harari dalam Sapiens: A Brief History of Humankind adalah bahwa manu...