Merancang seminar atau lokakarya soal cagar budaya jadi terlihat gampang, tinggal undang akademisi atau tenaga ahli dan siapkan tempat untuk presentasi. Dibuat pusing ketika Ibu Profesional Bandung meminta Komunitas Aleut merancang cara edukasi soal cagar budaya dan sejarah di Kota Bandung, namun pesertanya bocah-bocah. Karena kebanyakan kami belum berkeluarga, mengurus anak adalah pengalaman tak terbayangkan. Tentu, tidak ada PowerPoint berisi paparan definisi, konsep, peraturan pemerintah atau kajian ilmiah soal cagar budaya. Orang dewasa saja seringnya ngantuk. Jadi yang dibutuhkan adalah taman terbuka, beragam permainan, berbagai sorak dan nyanyian, seni bercerita dan tak lupa foto-foto bangunan cagar budaya yang diedit warna-warni. Acara Fun Literacy Day di Taman Balaikota Bandung (2/11), anak-anak bermain sekaligus diajak berkenalan dengan bangunan cagar budaya. Foto: Komunitas Aleut Dengan maksud bukan untuk membebani, kesadaran akan cagar budaya dan sejarah l...